Senja, Kopi, dan Refleksi di Lantai 6 Gedung Bundar Kejagung

Nasional7 Dilihat

 

Jakarta –

Sore itu, Jumat 11 Juli 2025, langit Jakarta mulai merona, menyambut senja yang pelan-pelan menggantikan siang. Di Lantai 6 Gedung Bundar Kejaksaan Agung RI, dua sahabat berbagi waktu, cerita, dan secangkir kopi hangat yang penuh makna.

CEO ADHYAKSAdigital, Felix Sidabutar, disambut hangat oleh Roy Riady, SH., MH., Kepala Sub Direktorat Perpajakan dan Tindak Pidana Pencucian Uang pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung.

Di ruang kerja yang tenang dan bersahaja, keduanya larut dalam obrolan hangat, ditemani secangkir kopi dan semburat cahaya senja.”Filosofi kopi itu dalam,” ujar Roy Riady, jaksa tangguh berintegritas yang tahun lalu menerima penghargaan Adhyaksa Award 2024. “Kopi bukan hanya tentang rasa, tapi tentang perjalanan, refleksi, dan kehangatan silaturahmi.”

Bagi keduanya, kopi adalah simbol persahabatan. Hubungan yang terjalin sejak Roy Riady menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Prabumulih, berlanjut ke Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin, hingga kini menduduki posisi strategis di Kejaksaan Agung.

Tak hanya hubungan profesional, tapi juga persaudaraan yang dirawat dengan doa dan dukungan satu sama lain.”Kopi sore ini menjadi ruang bagi kami untuk saling mendoakan,” ujar Felix. “Menikmati senja bersama adalah cara kami mensyukuri hari, pekerjaan, dan kesehatan yang masih diberikan.”

Senja di Jakarta sore itu tak hanya menghadirkan keindahan alam, tapi juga menjadi momen kontemplatif. Di tengah riuhnya dunia hukum dan pemberantasan korupsi, secangkir kopi dan suasana senja menjadi pelipur lelah, pengurai penat, serta ruang untuk kembali menyusun semangat.

“Matahari terbenam adalah pengingat dari Ilahi,” pungkas Felix, mengutip Gina De Gorna, “Untuk melihat matahari terbenam berarti terhubung dengan Yang Ilahi.” ( )